Pages

Selasa, 19 November 2013

ALL ABOUT PHARMACY


                  FARMASI,…. Mungkin untuk anak SD,SMP profesi ini masih terdengar asing bahkan belum pernah didengarnya, lalu bagaimana dengan anak SMA ? jujur ketika saya SMA profesi ini masing asing bagi saya, saya baru mengenal profesi ini ketika kelas 3 SMA ketika akan penjurusan untuk ke Universitas, yahh… yang saya tau hanya doter,perawat,teknik,guru,pilot,pramugari,dan masih banyak lagi kecuali farmasi. Tapi mengapa saya memilih profesi ini untuk saya jalani ? pertama kali karena saya mencari peluang untuk lolos di sebuah perguruan tinggi negri, karena teman saya banyak banget yang milih kedokteran saya pilih farmasi untuk saya coba saat itu. Nah loo,,, kenapa ngak pilih jurusan yang lain aja ? saya juga ga tau kenapa, tapi pikiran saya ya cuma farmasi aja walaupun pada saat itu saya belum tau apa itu farmasi dan ternyata saya diterima melalui jalur undangan.
Kesan pertama saya kuliah di farmasi itu tugas banyak, praktikumnya wow, laporan bejibun, tidur ga teratur tapi itu karena saya belum terbiasa dan ternyata lama kelamaan juga biasa tinggal ubah pikiran kalau nggak di farmasi aja yang tugas, praktikum dan laporannya bejibun di fakultas lain juga.
Ketika sudah sekitar setahun saya menggeluti dunia farmasi, ada titik terang yang membuka tentang farmasi yang bagi saya ga kalah TOP nya dengan profesi yang lain . Farmasi itu ga Cuma melulu pelajarin yang namanya obat-obattan, tapi juga mekanismenya, penyakitnya,tumbuhan yang bisa dipakai sebagai bahan obat,lalu reaksi-reaksinya patologisnya, farmakalogi,farmakoterapi dan masih banyak banget. Itu sedikt cerita saya tentang kesan saya selama setahun kuliah di jurusan farmasi,kenapa Cuma setaun kak ? ya.. karena saya juga termasuk baru di dunia ini dan belum sepenuhnya mengerti ..hehe tapi ga ada salhnya kan untuk berbagi J  Buat adik-adik yang mau tau tentang farmasi lagi baca artikel di bawah ini ya ?

                 Farmasi (bahasa Inggrispharmacybahasa Yunanipharmacon, yang berarti: obat) merupakan salah satu bidang profesional kesehatan yang merupakan kombinasi dari ilmu kesehatan dan ilmu kimia, yang mempunyai tanggung-jawab memastikan efektivitas dan keamanan penggunaan obat. Ruang lingkup dari praktik farmasi termasuk praktik farmasi tradisional seperti peracikan dan penyediaan sediaan obat, serta pelayanan farmasi modern yang berhubungan dengan layanan terhadap pasien (patient care) di antaranya layanan klinik, evaluasiefikasi dan keamanan penggunaan obat, dan penyediaan informasi obat. Kata farmasi berasal dari kata farma (pharma). Farma merupakan istilah yang dipakai pada tahun 1400 -1600an. Institusi farmasi Eropa pertama kali berdiri di Trier, Jerman, pada tahun 1241 dan tetap eksis sampai dengan sekarang.
Dengan tugas sebagai apoteker penanggung jawab apotek, dan juga seiring berjalannya waktu, perkembangan ilmu kefarmasian maka apoteker atau dikenal juga dengan sebutan farmasis (Farmasis  merupakan gelar profesional dengan keahlian di bidang farmasi) mampu menempati bidang pekerjaan yang semakin luas.
Di Inggris, sejak tahun 1962, dimulai suatu era baru dalam pendidikan farmasi, karena pendidikan farmasi yang semula menjadi bagian dari MIPA, berubah menjadi suatu bidang yang berdiri sendiri secara utuh.rofesi farmasi berkembang ke arah “patient oriented”, memuculkan berkembangnya Ward Pharmacy (farmasi bangsal) atau Clinical Pharmacy (Farmasi klinik).

                   Di USA telah disadari sejak tahun 1963 bahwa masyarakat dan profesional lain memerlukan informasi obat tang seharusnya datang dari para apoteker. Temuan tahun 1975 mengungkapkan pernyataan para dokter bahwa apoteker merupakan informasi obat yang “parah”, tidak mampu memenuhi kebutuhan para dokter akan informasi obat bahkan paradigma tersebut masih melekat sampai saat ini dikarenakan kebingungan yang terjadi pada akar bidang keilmuan farmasi yang lebih luas daripada kedokteran yang berorientasi pada pasien, sedangkan farmasi pada masa pendidikan S1 tidak hanya dijejali dengan kuliah farmakologi, farmasetika, farmakokinetik, anatomi fisiologi manusia DLL (ilmu farmasi klinik), tetapi juga mempelajari teknologi farmasi, kimia farmasi, DLL sampai kepada manajemen farmasi. 

              Perkembangan terakhir adalah timbulnya konsep “Pharmaceutical Care” yang membawa para praktisi maupun para “profesor” ke arah “wilayah” pasien. Secara global terlihat perubahan arus positif farmasi menuju ke arah akarnya semula yaitu sebagai mitra dokter dalam pelayanan pada pasien. Apoteker diharapkan setidak-tidaknya mampu menjadi sumber informasi obat baik bagi masyarakat maupun profesi kesehatan lain baik di rumah sakit, di apotek atau dimanapun apoteker berada.

             Pelayanan obat kepada pasien melalui berbagai tahapan pekerjaan meliputi diagnosis penyakit, pemilihan, penyiapan dan penyerahan obat kepada pasien yang menunjukkan suatu interaksi antara dokter, farmasis, pasien sendiri. Dalam pelayanan kesehatan yang baik, informasi obat menjadi sangat penting terutama informasi dari farmasis, baik untuk dokter, perawat dan pasien.

Di dalam dunia farmasi kita juga akan belajar tentang Farmakologi, farmakognosi, biofarmasi, farmakokinetik, farmakodinamika, Toksikologi, farmakoterapi.
  • Farmakologi adalah ilmu yang mempelajari pengetahuan obat dan seluruh aspeknya.
  • Farmakognosi adalah ilmu yang memepelajari tentang pengetahuan dan pengenalan obat yang berasal dari tanaman.
  • Biofarmasi adalah ilmu yang meneliti tentang pengaruh formulasi obat terhadap efek terapeutiknya.
  • Farmakokinetik adalah ilmu yang mempelajari perjalanan obat mulai dari saat pembeliannya dan distribusi ke tempat kerjanya.
  • Farmakodinamika adalah kegiatan obat terhadap organisme hidup terutama cara dan mekanisme kerja reaksi fisiologi serta efek terapinya.
  • Toksikologi adalah Pengetahuan tentang efek racun dari obat terhadap tubuh.
  • Farmakoterapi adalah ilmu yang mempelajari penggunaan obat untuk mengobati penyakit dan gejalanya.

Ada juga yang namanya farmasi klinis dan farmasi industry , berikut penjelasannya :
FARMASI KLINIK
         Menurut Siregar (2004) farmasi klinik didefinisikan sebagai suatu keahlian khas ilmu kesehatan yang bertanggung jawab  untuk memastikan penggunaan obat yang aman dan sesuai dengan kebutuhan pasien, melalui penerapan pengetahuan dan berbagai fungsi terspesialisasi dalam perawatan pasien yang memerlukan pendidikan khusus dan atau pelatihan yang terstruktur. Dapat dirumuskan tujuan farmasi klinik yaitu memaksimalkan efek terapeutik obat, meminimalkan resiko/toksisitas obat, meminimalkan biaya obat.

Kegiatan farmasi klinik yaitu memberikan saran professional pada saat peresepan dan setelah peresepan.
Kegiatan farmasi klinik sebelum peresepan meliputi setiap kegiatan yang mempengaruhi kebijakan  peresepan seperti
1.      penyusunan formularium rumah sakit
2.      mendukung informasi dalam menetapkan kebijakan peresepan rumah sakit
3.      evaluasi obat
Kegiatan farmasi klinik selama peresapan contohnya adalah
1.      memberikan saran profesional kepada dokter atau tenaga kesehatan lainnya terkait dengan terapi pada saat peresepan sedang dilakukan.
Sedangkan kegiatan farmasi klinik sesudah peresepan yaitu
1.     setiap kegiatan yang berfokus kepada pengoreksian dan penyempurnaan peresepan, seperti  monitoring DRPs, monitoring efek obat, outcome research dan Drug Use Evaluation (DUE).

Farmasis klinik berperan dalam mengidentifikasi adanya  Drug Related Problems (DRPs).  Drug Related Problems (DRPs) adalah suatu kejadian atau situasi yang menyangkut terapi obat, yang mempengaruhi secara potensial atau aktual hasil akhir pasien. Menurut Koda-Kimble (2005), DRPs diklasifikasikan, sebagai berikut :

  • 1.     Kebutuhan akan obat (drug needed)

§  Obat diindikasikan tetapi tidak diresepkan
§  Problem medis sudah jelas tetapi tidak diterapi
§  Obat yang diresepkan benar, tetapi tidak digunakan (non compliance)
  • 2.     Ketidaktepatan obat (wrong/inappropriate drug)

§  Tidak ada problem medis yang jelas untuk penggunaan suatu obat
§  Obat tidak sesuai dengan problem medis yang ada
§  Problem medis dapat sembuh sendiri tanpa diberi obat
§  Duplikasi terapi
§  Obat mahal, tetapi ada alternatif yang lebih murah
§  Obat tidak ada diformularium
§  Pemberian tidak memperhitungkan kondisi pasien
  • 3.     Ketidaktepatan dosis (wrong / inappropriate dose)

§  Dosis terlalu tinggi
§  Penggunaan yang berlebihan oleh pasien (over compliance)
§  Dosis terlalu rendah
§  Penggunaan yang kurang oleh pasien (under compliance)
  • §  Ketidaktepatan interval dosis

4.     Efek buruk obat (adverse drug reaction)
§  Efek samping
§  Alergi
§  Obat memicu kerusakan tubuh
§  Obat memicu perubahan nilai pemeriksaan laboratorium
  • 5.     Interaksi obat (drug interaction)

§  Interaksi antara obat dengan obat/herbal
§  Interaksi obat dengan makanan
§  Interaksi obat dengan pengujian laboratorium


Produksi
Bagian produksi bertugas untuk menjalankan proses produksi sesuai prosedur yang telah ditetapkan dan sesuai dengan ketentuan CPOB dan cGMP terbaru dan harus selalu update karena obat merupakan komoditi yang memerlukan perlakuan khusus dari mulai bahan baku sampai pengemasan obat.

Pengawasan mutu (QC)
Bagian pengawasan mutu (QC) bertanggung jawab penuh dalam seluruh tugas pengawasan mutu mulai dari bahan awal, produk antara, produk ruahan, dan produk jadi.

Pemastian mutu (QA)
bagian pemastian mutu (QA) bertugas untuk memverifikasi seluruh pelaksanaan proses produksi, pemastian pemenuhan persyaratan seluruh sarana penunjang produksi, dan pelulusan produk jadi. Dalam hal ini, pemastian mutu adalah suatu konsep luas yang mencakup semua hal yang akan mempengaruhi mutu dari obat yang dihasilkan, seperti personel, sanitasi dan higiene, bangunan, sarana penunjang, dan lain-lain.

Penelitian dan pengembangan (Research & Development/R&D)
Di bagian penelitian dan pengembangan, baik untuk obat baru ataupun me too product, farmasis atau apoteker berperan dalam menentukan formula, teknik pembuatan, dan menentukan spesifikasi bahan baku yang digunakan, produk antara, dan produk jadi. Pengembangan produk ini dilakukan mulai dari skala laboratorium, skala pilot, hingga skala produksi. Di beberapa industri, bagian pengembangan produk juga bertanggung jawab terhadap desain kemasan produk.farmatika

PPIC (Production Planning and Inventory Control)
Bagian ini bertugas merencanakan produksi dan mengendalikan keseimbangan antara persediaan dengan permintaan sehingga tidak terjadi overstock maupun understock. Bagian PPIC ini biasanya juga bergabung dengan bagian gudang (gudang bahan baku, bahan kemas, dan produk jadi) dan dikepalai oleh seorang apoteker.
Pembelian (Purchasing)
Bagian pembelian melayani pembelian bahan baku dan bahan kemas yang dibutuhkan baik untuk proses produksi, proses penelitian dan pengembangan produk, maupun untuk pengujian-pengujian yang dilakukan QC. Kepala atau manager pembelian sebaiknya seorang apoteker karena apotekerlah yang mengetahui tentang bahan baku dan bahan kemas itu sendiri beserta dokumen-dokumen penyertanya sehingga perusahaan tidak salah memilih atau tertipu oleh supplier (pemasok bahan baku atau bahan kemas).

Registrasi
Dalam registrasi obat ke Badan POM diperlukan dokumen-dokumen yang harus disiapkan, seperti dokumen bahan aktif, formula, proses pembuatan, data uji disolusi terbanding, data uji stabilitas, BA/BE dan lain-lain. Data-data tersebut yang mengerti adalah seorang farmasis.

Promosi obat kepada tenaga profesional lain (medical representative)
Apoteker dapat mempromosikan obat kepada tenaga profesional lain seperti kepada dokter karena apotekerlah yang paling mengerti tentang obat sehingga dapat menjelaskan keunggulan produk yang ditawarkannya dari sisi ilmiah. Industri farmasi sekelas novartis dan Pfizer mengharuskan seorang medical representatifnya minimal seorang sarjana farmasi bukan sarjana diluar farmasi dan apoteker
.
Mengapa posisi tersebut diatas diharuskan atau dianjurkan seorang farmasi atau apoteker ? kenapa tidak sarjana lainnya ?

Karena obat adalah komoditi khusus yang memerlukan perlakuan khusus mulai dari bahan baku sampai proses kemasannya tidak sembarang keilmuan dapat menangani komoditi obat
Karena seorang Apoteker dibekali keilmuan terkait farmasi industri secara keseluruhan dari tingkat produksi sampai tingkat manajemen farmasi industri, tidak hanya pada bidang keilmuan farmasi klinis

Nah itu dia sekilas tentang farmasi, semoga buat adik-adik yang masih bingung mau kuliah di jurusan mana bisa piker-pikir lagi tentang farmasi ini, intinya bulatkan tekad dan niat ya J

SUMBER:

0 komentar:

Posting Komentar